Jumat, 12 Juli 2013

Dimana Tuhannya Musa???

Dimana Tuhannya Musa???
Allah Ta’ala berfirman :

“Dan berkatalah Fir’aun, ‘Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu.(Yaitu) pintu-pintu langit supaya aku dapat melihat Tuhan(nya) Musa, ka...rena sesungguhnya aku mengira dia itu telah berdusta’” (QS. Al Mu’min : 36-37)

Dan Allah Ta’ala berfirman :

“Dan berkata Fir’aun, ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan(nya) Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta” (QS. Al Qashash : 38)


Perhatikanlah wahai orang-orang yang berakal :

Perintah Fir’aun kepada Haman (menterinya) untuk membuatkan baginya satu bangunan yang tingi supaya ia dapat jalan ke langit untuk melihat Tuhan-nya Musa..

Hal ini menunjukkan :

Bahwa Nabi Musa ‘alaiHis sallam telah memberitahukan kepada Fir’aun bahwa Tuhan-nya, Allah Ta’ala, berada di atas langit. Namun.. Karena Fir'aun tidak mempercayainya.. Maka Fir'aun pun ingin melihatnya sendiri kelangit..

Dan lihat pula penjelasan para ulama berikut ini :

Imam Ibnu Khuzaimah (wafat tahun 311 H) mengatakan :

“Perkataan Fir’aun, ‘Sesungguhnya aku mengira dia itu telah berdusta’, terdapat dalil bahwa Musa telah memberitahukan kepada Fir’aun bahwa Tuhan-nya Yang Maha Besar dan Maha Tinggi berada di tempat yang tinggi dan di atas” (at Tauhid, hal. 114-115)

Imam ad Darimi (wafat tahun 255 H) mengatakan :

“Di dalam ayat ini terdapat keterangan yang sangat jelas dan dalil yang nyata bahwa Musa telah mengajak Fir’aun mengenal Allah, bahwa Ia berada di atas langit. Oleh karena itu Fir’aun memerintahkan membuat bangunan yang tinggi” (Raddu ‘alal Jahmiyyah, hal. 37)

Imam ash Shabuni (wafat tahun 499 H) mengatakan :

“Bahwasannya Fir’aun mengatakan demikian (yakni menuduh Musa berdusta), karena ia telah mendengar Musa ‘alayHis sallam menerangkan bahwa Tuhan-nya berada di atas langit” (I’tiqad Ahlus Sunnah wa Ashhabul Hadits, hal. 15)

Imam Ibnu Abdil Bar (wafat tahun 463 H) mengatakan :

“Maka (ayat ini) menunjukkan sesungguhnya Musa mengatakan(kepada Fir’aun), ‘Tuhanku di atas langit’. Sedangkan Fir’aun menuduhnya berdusta” (Ijtimaaul Juyusy al Islamiyyah, hal. 80)

Demikianlah penjelasan para ulama dan imam dari kaum muslimin, dan hendaklah kaum muslimin dapat mengambil pelajaran yang berharga terhadap masalah ini.. Yaitu memiliki aqidah yang shahih dan kuat.. Bahwa Allah Ta’ala berada di atas langit dan tidak mendustakannya.

Sumber Bacaan :

Al Masaa-il Jilid 1, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darus Sunnah Press Jakarta, Cetakan Kelima, 1426 H/2005 M., hal. 121-123.

________

BONUS :

Jika Fir'aun yang tidak mengimani bahwa Allah Ta'ala ada di atas dilangit, maka hal ini tidaklah mengejutkan..

Namun.. Yang mengejutkan adalah :

Ternyata justru ada sebagian dari kaum Muslimin yang juga tidak mengimani bahwa Allah Ta'ala di atas langit sebagaimana Fir'aun yang juga tidak mengimaninya !!

Semoga Allah memberi petunjuk pada kita semua..


DIPUBLIKASIKAN OLEH : MEMBADAH BID'AH

BONUS DARI ADMIN

dahulu pada zaman nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ada seorang budak pengembala kambing pernah ditanya oleh nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diamana Allah? budak tersebut pun menjawab Allah diatas. berikut hadits nya

Imam Muslim dan lainnya telah meriwayatkan dari Muawiyyah bin al-Hakam as-Sulami Radhiyallahu ‘anhu ia berkata.

"Artinya : Aku memiliki sekawanan kambing yang berada diantara gunung Uhud dan Jawwaniyah, disana ada seorang budak wanita. Suatu hari aku memeriksa kambing-kambing itu, tiba-tiba aku dapati bahwa seekor serigala telah membawa (memangsa) salah satu diantara kambing-kambing itu, sementara aku seorang manusia biasa, aku menyesalinya, lalu aku menampar wanita itu. Kemudian kudatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kuceritakan kejadian tersebut kepadanya, beliaupun membesarkan peristiwa itu atasku, maka kukatakan (kepadanya) : 'Wahai Rasulullah, tidakkah (lebih baik) aku memerdekakannya?' Beliau berkata : 'Panggillah ia!' Lalu aku memanggilnya, maka beliau berkata kepadanya : 'Dimana Allah?' Wanita itu menjawab : 'Diatas'. Beliau bertanya lagi : 'Siapakah aku?' Ia menjawab : 'Engkau adalah utusan Allah!' Beliau berkata : 'Bebaskanlah (merdekakanlah dia)! karena sesungguhnya dia adalah seorang wanita yang beriman'." [Ahmad V/447, Muslim No. 537]

perhatikan pembaca rahimakumullah, budak tersebut hidup dilingkang orang orang yang bertauhid sehingga jawaban nya pun benar.
berbeda dengan keadaan kita sekarang ini yang notebene hidup dilingkan bid'ah dan syirik. padahal orang yang ditanya dimana Allah adalah orang yang keseharian nya pegang kitab, sorban melilit besar dikepala, tangan nya melingkar tasbih sambil komat kamit, ditanya dimana Allah koq jawaban nya Allah ada tanpa tempat, Allah ada dimana mana. dari sinilah terlihat jelas pelaku syirik, pelaku bid'ah pikiran nya telah RUSAK

perhatian
apabila ingin berkomentar pakailah bahasa yang baik,gunakan adab adab bertanya.
ingat, kami ini masih saudara seislam, bukan musuhmu,ataupun pendekar,jadi jangan mencak mencak dikomentar jazakumullahu khairan

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Yang Baik Dan Layak Dikonsumsi Oleh Publik.
NO SARA, SPAM, Dan Sejenisnya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
™Thank You For Your Visiting Our Blog And Hopefully Useful To You™