Selasa, 23 Juli 2013

Pembaharu Islam


Pembaharu Islam
Saya ini benar benar heran dengan orang sufi, mereka mengkritik, mencela ulama habis habisan terutama kepada syaikhul islam ibnu taimiyah, syaikh muhammad bin abdul wahhab dan ulama ulama mutakhirin yang hidup pada generasi kita seperti syaikh Al-bani

Firqah yang satu ini (sufi) tidak mau mengkoreksi kesalahan nya sendiri tapi langsung mencela kibarul ulama, bukankah ini perkara ...yang aneh?

Cobalah instropeksi, kenapa pada demen memalsukan haits seperti hadits marfu' (hadits yang disndarkan kepada nabi shollallahu 'alaihi wa sallam) hadits Maqthu' ( hadits yang disandarkan kepada tabi'in )

coba renungkan hadits ini, '' tuntutlah ilmu sampai kenegri china '' kemudian mereka menyatakan hadits ini diriwayatkan oleh imam fulan

setelah dicek oleh ulama ahli hadits dan didapati hadits tersebut maudhu, tentunya mereka ulama ahli hadits menguasai ilmu hadits sehingga mampu mengatakan bahwa hadits tersebut palsu, dan ini bukan bidang kita tak perlu lah kita ikut berkecimpung mengkritik bahkan mencela ulama

coba fikir, mau ngapain nuntut ilmu sampai kenegri china? mau belajar kungfu, atau mau belajar makan babi?

kemudian mereka memalsukan hadits yang disandarkan kepada shahabat radhiyallahu 'anhu contoh '' barangsiapa yang melakukan maulid nabi dst kemudian perkataan tersebut disndaran kepada khulafa ar rasidhin '' kalau lah hadits ini dijadikan hujjah tentu akan bertentangan dengan hadits dari nabi shollallahu 'alaihi wa sallam kullu bid'atin dholalah, mengapa? karena nabi sendiri tidak menganjurkan/memerintahkan umatnya melakuan maulid nabi, juga tidak dilkukan oleh shahabat maupun tabi'in atau tabi'ut tabi'in. lalu hadits tersebut dari mana kalau bukan dari orang orang yng memalsukan hadits?

lucu kan, golonagn ini? demen nya mencela ulama tapi tidak mengakui kedustaan yang dibuat buat oleh golongannya...

mereka tidak mengimani bahwasn nya islam mempunyai wali Allah yng akan memperbarui agama islam setiap seratus tahun sekali, yang telah dikotori dari da'i da'i penyesat umat dari bahaya syirik maupun bid'ah

nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda

إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ إِلَى هَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا


“Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat ini pada setiap seratus tahun orang yang memperbaharui agamaNya”.

(HR. Abu Dawud 4291 dan al-Hakim dalam Al-Mustadrak 4/522, ath-Thabarani dalam Al-Ausath 6527, al-Baihaqi dalam Ma’rifah Sunan wal Atsar 1/137, al-Harawi dalam Dzammul Kalam 1108. Hadits ini dikuatkan al-Hafizh al-‘Iraqi sebagaimana dalam Faidhul Qadir 2/282, al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Tawali Ta’sis hal. 48, as-Sakhawi dalam Al-Maqashidul Hasanah hal. 203, al-Albani dalam Ash-Shahihah 2/123, bahkan al-Hafizh as-Suyuthi berkata dalam At-Tanbi’ah Fiima Yab’atsuhullah Ala Ra’si Kulli Sanah hal. 19)

lihatlah syaikhul islam hidup pada abad ke 6 hijriyah, beliau seorang mujaddid kemudian syaikh muhammad bin abdul wahhab hidup pada abad ke 12 hijriyah beliau juga mujaddid kemudian mujaddid diabad kita syaikh albani seperti yang ditegaskan oleh syaikh ibnu baz ketika diatanya, siapa mujaddid abad kita? beliau menjawab sayikh albani

dakwah yang mereka serukan adalah tauhid dan sunnah, maka pantas lah kalau pembela bid'ah ngamuk ngamuk ketika disebut nama mereka hehe tapi amukan mereka kepada ulama tidaklah memudharatkan beliau beliau ini

saudaraku hati hatilah merobek robek muru'ah mereka, nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda

Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

“Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan PERANG KEPADANYA. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan terus menerus hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang sunnah hingga Aku mencintai dia. Jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang dia mendengar dengannya, dan pandangannya yang dia memandang dengannya, dan tangannya yang dia menyentuh dengannya, dan kakinya yang dia berjalan dengannya. Jikalau dia meminta kepada-Ku niscaya pasti akan Kuberi, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya pasti akan Kulindungi.” (HR. Al-Bukhari no. 6502)

lihat Allah sendiri yang menyatakan perang kepada mereka yang telah mencela,menghina ulama kamu berani?

ok, kamu bilang syaikh albani bermudah mudahan mendhaifkan suatu hadits...bacalah risalah ibnu hajar asqalani bukan kah beliau hidup pada abad ke 8 hijriyah? bukankah beliau melakukan apa yang dilakukan syaikh albani? hayo....dan beliau sendiri mendapat gelar al-hafiz kamu mau bilang apa?

Makanya jangan bikin hadits hadits dan menyebarkan hadits hadits palsu dong?
sekian, semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Yang Baik Dan Layak Dikonsumsi Oleh Publik.
NO SARA, SPAM, Dan Sejenisnya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
™Thank You For Your Visiting Our Blog And Hopefully Useful To You™